Tantangan Menanamkan Budi Pekerti Pada Siswa Kelas 7
Tantangan Menanamkan Budi
Pekerti Pada Siswa Kelas 7. Betul sekali, tantangan menanamkan budi pekerti pada siswa kelas 7
sekarang memang makin besar karena mereka hidup di era digital dengan arus
informasi yang tidak selalu positif
dan serba instan. Namun, ada
beberapa cara yang bisa dilakukan secara sederhana, konsisten, dan kontekstual agar nilai-nilai budi
pekerti bisa tetap tumbuh:
🌱 1. Mulai
dari Keteladanan
Anak SMP sangat peka terhadap perilaku orang dewasa di sekitar mereka, terutama guru. Maka:
- Jadilah
model langsung dari
nilai-nilai budi pekerti seperti jujur, sabar, tanggung jawab, dan empati.
- Berikan
contoh konkret dalam situasi sehari-hari. Misalnya, saat menghadapi siswa
yang terlambat atau membuat kesalahan, respon dengan adil dan bijak, bukan marah
berlebihan.
🗣️ 2.
Dialog dan Refleksi Singkat Rutin
Sediakan waktu 5–10 menit sebelum atau sesudah pelajaran
untuk:
- Mengajak
siswa refleksi ringan
tentang sikap atau kejadian di sekolah.
- Berdiskusi
tentang video pendek atau meme viral dari TikTok/YouTube, lalu arahkan ke
nilai moral dan budi pekerti yang bisa dipetik.
Contoh:
“Kalian pernah lihat video prank yang kelewatan? Menurut
kalian, kenapa penting punya rasa empati dalam bercanda?”
📚 3.
Integrasikan Nilai Budi Pekerti dalam Materi
Jangan menunggu pelajaran agama atau PPKn, tapi sisipkan
nilai-nilai:
- Saat
belajar fabel: fokuskan pada pesan
moral.
- Dalam
diskusi kelas: latih cara
menyampaikan pendapat dengan sopan.
- Dalam
kerja kelompok: dorong sikap
saling menghargai dan tanggung jawab.
📕 4. Proyek
Kecil Bertema Karakter
Gunakan pendekatan literasi
berbasis proyek:
- Buat
siswa membuat cerita pendek,
poster digital, atau vlog tentang nilai-nilai karakter
seperti kejujuran, gotong royong, atau kasih sayang.
- Kaitkan
dengan situasi nyata: misalnya pengalaman membantu orang tua di rumah atau
bagaimana mereka merespon konflik kecil dengan teman.
🤝
5. Membangun Komunitas Kelas yang Positif
Siswa lebih mudah berkembang secara karakter bila mereka
merasa:
- Aman secara emosional,
tidak takut salah.
- Dihargai pendapatnya,
meskipun berbeda.
- Diberi ruang untuk belajar dari kesalahan,
bukan hanya dihukum.
Caranya:
- Terapkan
aturan kelas bersama.
- Sediakan
sesi “curhat kelas” atau surat
harian untuk mengekspresikan perasaan mereka secara anonim.
- Gunakan
papan apresiasi, tempat
siswa saling menuliskan kebaikan teman.
📱 6.
Literasi Digital Beretika
Ajarkan siswa untuk menyaring informasi dan bersikap santun
di dunia digital:
- Diskusikan
tentang jejak digital dan dampak negatif konten viral yang
tidak mendidik.
- Ajak
mereka menganalisis konten
yang sering mereka tonton di TikTok/YouTube: apakah mengandung nilai atau
justru merusak karakter?
🙌 7.
Libatkan Orang Tua
Bangun komunikasi sederhana dengan orang tua:
- Buat
laporan singkat berisi perkembangan
sikap anak di rumah/sekolah.
- Libatkan
orang tua dalam refleksi nilai,
misalnya lewat tugas kecil: “Ceritakan satu hal baik yang anak Anda
lakukan minggu ini.”
Selamat
Belajar dengan dedikasi penuh, pemahaman awal akan selalu teringat dan selalu
berkembang. Titik balik pengalaman belajar bagi semua siswa akan menjadikan
masa depan pemikiiran selalu tumbuh untuk masa depan. Selamat belajar dengan
tekun dan giat.
0 comments